Senin, 22 November 2010

Bisnis Pembudidayaan Belut yang cukup Menjanjikan

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Hingga saat ini, prospek komoditas belut masih sangat menjanjikan bahkan menggiurkan. Namun budi daya belut memang terus menyimpan misteri. Prospek budi daya hewan bertubuh licin ini selalu dibarengi cerita dari mulut ke mulut maupun di berbagai media, terutama di dunia maya, mengenai berbagai kegagalan membudidayakan belut. Tidak sedikit cerita yang telah mengeluarkan banyak modal dan hasilnya hanya menuai kegagalan setelah lama menunggu panen.
Tidak sedikit para petani pembudidaya yang membangun kolam, menebar bibit, kemudian hanya memanen kegagalan pada budi daya belut. Kiloan bibit di tebar hanya memberikan hasil panen beberapa ekor. Gagal pun di raih. Terlalu bernapsu memulai budi daya tanpa bekal ilmu yang memadai, tidak pernah melihat langsung lokasi budi daya sebelum memmulai budi daya, serta tidak adanya sharing dengan pembudidaya lain merupakan beberapa sebab kegagalan. Ditambah lagi, informasi budi daya yang salah, setengah – setengah, tidak tuntas, hingga tidak memiliki mentor yang dapat memberikan sederet faktor lain penyebab kegagalan budi daya belut.
Kami akan mencoba memberitahukan berbagai hal tentang pembudiayaan belut yang telah kami teliti dan kami selidiki dari narasumber pembudidayaan belut. Mulai dari pengetahuan dasar yang harus dimiliki calon pembudiyaan, terutama mereka yang benar – benar awam terhadap budi daya belut hingga berbagai solusi dalam menghadapi kendala budi daya maupun jawaban atas berbagai pertanyaan yang muncul saat pembudidayaan, Disini kami juga akan memberitahukan kiat memulai budi daya belut dengan benar hingga segala persiapan budi daya, kendala saat budi daya berlangsung, hingga teknik panen dan pemasaran belut.


B. Tujuan
Semoga penelitian kami dapat bermanfaat bagi siapa saja. Bagi para calon pembudiayaan yang ingin menjadi peternak belut yang sukses, mereka yang pernah gagal membudidayakan belut dan tidak ingin mengulangi pengalaman yang sama, hingga mereka yang kurang puas dengan hasil budi daya belut saat ini dilakukan. Bisnis Membudidayakan belut cukup menjanjikan dalam persaingan bisnis saat ini. Hingga dalam pasar luar negeri ekpor – impor pun cukup menjanjikan.


C. Sasaran
Makalah ini dibuat untuk setiap orang yang ingin berbisnis dan mengeluti pembudidayaan belut yang saat ini cukup menjanjikan di dalam persaingan bisnis saat ini.. Pembudidayaan belut dengan mudah masuk pasar interrnasional yantu ekpor – impor karena belut cukup banyak diminati oleh para konsumen di luar negeri terutama di Jepang.. Bisnis belut sangat menjanjikan untuk di coba untuk mendapatkan hasil yang memuaskan dan untung yang menjanjikan.













BAB II
PERMASALAHAN


PROSES PRODUKSI
A. Dari mana harus memulai pembudidayaan belut??
Pertama- tama kita harus tau keunggulan belut apa saja, baik prospek pasarnya, khasiat, kelezatannya, maupun kandungan gizinya. Prospek pasar lokal, permintaan belut hidup di Jabodetabek mencapai sekitar 20 ton per hari. Belut memang hewan konsumsi yang tidak mengenal trend an musim sehingga serapan pasarnya stabil dan cenderung meningkat. Beberapa sector industri yang menjadi peluang pasar belut ini, diantaranya restoran, rumah makan, dan industri pengolah belut lainnya.
Salah satu keunggulan belut adalah kandungan gizinya (protein dan energi) tinggi serta cita rasa hasil masakannya yang lezat sehingga banyak digemari. Belut memiliki kandungan energi yang tinggi sekitar 30% dibandingkan dengan protein pada telur ayam. Belut juga mengandung asam amino, kalsium serta vitamin A, B12, dan E. Selain bebagai masakan belut yang sudah benyak dikenal, tedapat juga peluang bisnis pengembangan produk olahan berbahan baku belut seperti bakso, sosis, nugget, empek-empek, otak-otak dan makanan ringan lainnya (chiki belut).
Pembudidayaan belut pun memerlukan pelatihan. Pelatihan merupakan salah satu langkah efektif untuk mendapatkan informasi teknis budi daya belut secara lengkap dan riil. Biasanya, banyak peminat budi daya belut yang benar – benar “berani” memulai budi daya setelah pelatihan. Namun tidak sedikit mereka yang mengalami kegagalan setelah mengikutin pelatihan. Karena itu, perlu diperhatikan bahwa terdapat beberapa criteria mengenai pelatihan budi daya belut yang bermutu dan benar – benar dapat menjadi langkah bagi yang ingin sukses membudidayakan belut.
Mulailah mencoba dari skala kecil terlebih dahulu. Pada tahap awal ini sebaiknya budi daya dilakukan dalam skala uji coba dengan tujuan untuk meminimalkan resiko. Praktiknya, digunakan beberapa buah tong plastic untuk memuali budi daya belut. Jika ingin kolam permanent, dapat membangun terlebih dahulu satu buah kolam semen berukuran 5x5x1 meter atau ukuran yang lebih kecil. Atau bisa juga membuat satu atau dua kolam terpal.


B.Kolam
Kolam memegang peranan penting dalam pembudidayaan belut. Kolam merupakan sarana budi daya yang harus dipersiapkan secara matang sebelum memulai budi daya belut. Terdapat beberapa jenis kolam yang dapat digunakan untuk budi daya belut, diantaranya kolam tembok, kolam terpal atau plastic, kolam jarring, dan menggunakan tong. Tapi kami disini hanya penjelaskan pembudidayaan belut dengan menggunakan media kolam tembok. Berdasarkan penggunaannya, kolam budi daya belut dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu kolam karantina, kolam penampungan induk, dan kolam pendederan.
Kolam tembok untuk budi daya belut biasanya dibuat menggunakan bahan-bahan seperti batu bata, pasir, semen, batu split, pipa PVC dan besi beton sebagai rangka untuk memperkuat kolam. Jika baru ingin memulai membangun kolam untuk budi daya belut, sebaiknya dibuat diatas permukaan tanah. Keuntungannya, proses pemanenan belut lebih mudah dibandingkan dengan kolam yang berada dibawah permukaan tanah. Karena kolam tembok di bawah tanah biasanya tidak memiliki kolam tambahan di sekelilingnya sebagai tempat penampungan lumpur saat panen.
Selain itu, waktu pembuatan dan biaya yang harus dikeluarkan dalam pembuatan kolam tembok diatas permukaan tanah lebih sedikit. Ukuran tembok yang baik tergantung dengan lahan yang ada. Umumnya peternak menggunakan ukuran 5x5x1 meter, 3x3x1 meter dan 2x2x1 meter.


C.Media
Media merupakan faktor terpenting dalam budi daya belut. Umumnya, salah satu faktor penyebab kegagalan budi daya belut adalah salah membuat media. Komposisi dan teknik pembuatan media antara satu pembudidayaan dengan yang lain biasanya berbeda- beda, Namun intinya keberhasilan budi daya belut harus didukung oleh media yang sudah benar-benar matang saat bibit ditebar. Jika media belum matang beresiko menimbulkan gas yang bersifat panas dan mematikan bagi belut. Ada beberapa jenis media dalam pembudidayaan belut, yaitu:
1. Media Instan Bokashi
2. Media Tanah

D.Bibit
Kualitas bibit menjadi salah satu faktor yang menentukan dalam keberhasilan budi daya belut. Hingga saat ini terdapat dua sumber bibit untuk budi daya, yaitu bibit yang berasal dari alam dan bibit dari hasil budi daya.. Bibit pun harus dikarantina berguna untuk memulihkan kondisi belut.


E. Pakan
Pakan diantaranya :
a. ikan kecil f. belatung
b. cacing g. kerang-kerang
c. bekicot h. lembah ikan-ikan
d. keong mas i. darah hewan
e. katak dan kecebong

F. Pemeliharaan
A. Persiapan sebelum penyebaran bibit
Setelah media matang dan sebelum memasukan bibit belut, kolam perlu diberi tanaman air (eceng gondok), vetsin, dan ikan-ikan kecil.

B. Penebaran Bibit
Beberapa hal penting terkait penebaran bibit di antaranya sebagai berikut :
1. penebaran bibit harus serentak. Tujuan, agar pertumbuhan bibit menjadi seragam.
2. jumlah bibit yang digunakan sebaiknya 80-93 ekor/kg. Proses penjjarangan ini memerlukan waktu, ketelitian, dan relative merepotkan. Bibit yang digunakan berumur 2-3 bulan.
3. jika saat awal pemeliharaan dan selama pemeliharaan banyak belut yang mati, jangan ditambahkan lagi.
4. idealnya, waktu penebaran dilakukan sore hari, (sekitar pukul 17.00). Tujuan, agar setelah ditebar, suhu lingkungan lebih rendah sehinga belut lebih nyaman melewati proses adaptasi.
5. setelah ditebar, belut akan membuat lubang. Sebagai media peristirahatan.
C. Pemeliharaan
a. pemberian pakan
b. pemberian EM4
c. pemberian vitamin
d. pengaturan air masuk dan keluar
e. perawatan tanaman air
ANALISIS USAHA PEMBESARAN BELUT DI KOLAM TEMBOK
A. Asumsi
1. Pembesaran menggunakan 10 buah kolam tembok dengan ukuran masing-masing kolam.
2. Masing – masing kolam berisi maksimum 40kg bibit
3. Lama pembesaran 4-5 bulan
4. Kolam dapat digunakan hingga 10 tahun
5. Pompa air dapat digunakan hingga 5 tahun
6. Perlengkapan pendukung dapat digunakan 3 tahun

B. Analisis Usaha
1. Biaya Invvestasi
a. Tong 10 buah @Rp. 190.000 Rp. 1.900.000
b. Pipa PVC 2 inci 1 batang Rp 12.000
c. Perlengkapan Pendukung Rp 200.000
d. Upah persiapan drum Rp 200.000

Total investasi Rp 2.312.000



BAB III
PENUTUP


Kesimpulan

Dengan adanya karya ilmiah yang sudah diteliti dan dipelajari. Kita dapat memahami segala persoalan yang ada pada budi daya belut jika kita ingin mencoba untuk merintis budi daya belut nantintya. Dengan bahan-bahan yang sudah lengkap, kita hanya mengikuti dan mempelajarinya saja. Hal ini sangat menguntungkan bagi pembisnis yang menggemarinya.


Kritik dan saran

Terlalu rumit untuk perawatannya dan membutuhkan terlalu luas untuk tempat berkembang .

Dengan kerumitan yang ada dalam budi daya belut harus di uleti agar tidak sering terjadi kesalahan. Karena dalam dunia bisnis sering terjadinya kegagalan akan menimbulkan kerugian yang sangat besar.

Daftar Pustaka

Redaksi Agromedia, Budi Daya Belut di pekarangan rumah, Jakarta: Agromedia Pustaka, 2008

Rasa, Tri Mardi dan Selamet Rianto, “Masih Andalkan Tangkapan Alam”, Jakarta: Tabloid Agrina,vol.5.no.112,13 oktober 2009

w.Iriana Dadang,pene SP,Tri Mardi,dan selamat R,”ayo,melaju bisnis ,’’jakarta:tabloid agrina,vol.5.no.112,13 oktober 2009

Senin, 01 November 2010

bab 7

www.gunadarma.ac.id


PEMASARAN
1.       PENGERTIAN DAN KONSEP PEMASARAN

Ø  Pengertian Pemasaran
Menurut William J. Stanton, pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Ø  Penciptaan Faedah Bagi Konsumen
Perusahaan harus dapat menciptakan faedah (utility) bagi konsumen. Faedah (utility) adalah kekuatan dari suatu produk atau jasa untuk memuaskan kebutuhan. Kegiatan pemasaran menciptakan empat faedah yaitu faedah waktu, tempat, milik, dan informasi.

Ø  Konsep Pemasaran
Merupakan sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.

Ø  Pendekatan Studi Pemasaran
Pemasaran dapat dipelajari dengan mengadakan berbagai macam pendekatan, yaitu :
§  Pendekatan serba fungsi (functional approach)
§  Pendekatan serba lembaga (institutional approach)
§  Pendekatan serba barang (commodity approach)
§  Pendekatan serba manajemen (managerial approach)
§  Pendekatan serba sistem (total system approach)

Ø  Pendekatan Serba Fungsi
Jumlah macam dan fungsi ini tergantung pada macam produk dan kebiasaan dalam perdagangan. Adapun fungsi pokok pemasaran adalah penjualan, pembelian, pengangkutan, penyimpanan, pembelanjaan, penanggungan risiko, standardisasi dan grading, dan pengumpulan informasi pasar.
Ø  Pendekatan Serba Lembaga
Pendekatan serba lembaga ini mempelajari pemasaran dari segi organisasi/lembaga-lembaga yang terlibat dalam kegiatan pemasaran. Lembaga tersebut adalah :
§  Penyedia barang/supplier yang menyediakan bahan kepada produsen
§  Produsen yang mengolah bahan menjadi barang jadi
§  Perantara pedagang, seperti : pedagang besar dan pengecer
§  Perantara agen, seperti : agen penunjuang (perusahaan angkutan, perusahaan penyimpanan) dan agen pelengkap (biro periklanan, lembaga keuangan)
§  Perusahaan saingan
§  Pembeli akhir

Ø  Pendekatan Serba Barang
Pendekatan serba barang atau disebut juga pendekatan organisasi industri, merupakan suatu pendekatan pada pemasaran yang melibatkan studi tentang bagaimana barang-barang tertentu berpindah dari titik produksi ke konsumen akhir atau konsumen industri.

Ø  Pendekatan Serba Manajemen
Pendekatan serba manajemen mempelajari pemasaran dengan menitik-beratkan pada pendapat manajer serta keputusan yang mereka ambil. Pendekatan ini mempelajari dan menekankan masalah-masalah pemasaran yang dihadapi oleh produsen sebagai kekurangan dari aspek lain tentang sistem pemasaran.

Ø  Pendekatan Serba Sistem
Sumber pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran, barang, jasa, ide, orang, dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh, dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya.

2.      STRUKTUR ORGANISASI PEMASARAN
Sebagai salah satu fungsi pokok dalam perusahaan, pemasaran dipegang oleh seorang manajer pemasaran yang kebanyakan bertanggung jawab pada direktur perusahaan. Manajer pemasaran membawahi sejumlah individu yang dikelompokkan ke dalam dua sub bagian , yaitu :
§  Sub bagian perencanaan pemasaran dan pelayanan staf penunjang
§  Sub bagian penjualan umum

3.      PASAR
Dikemukakan oleh W.J. Stanton, pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk belanja, dan kemauan untuk membelanjakannya. Dari definisi tersebut dapatlah diketahui adanya tiga unsur penting yang terdapat dalam pasar, yakni orang dengan segala keinginannya, daya beli mereka, dan kemauan untuk membelanjakan uangnya.
Ø  Macam-macam Pasar
Pada pokoknya, pasar dapat dikelompokkan ke dalam 4 golongan, yakni pasar konsumen, pasar industri, pasar penjualan, dan pasar pemerintah.

Ø  Segmentasi Pasar
Kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen.

4.      MARKETING MIX DAN PRODUK
Ø  Pengertian Marketing Mix
Marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi.

Ø  Pengertian Barang
Barang/produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya.

Ø  Penggolongan Barang menurut Tingkat Pemakaian dan Kekongritan
Penggolongan ini menunjukkan berapa kali sebuah barang dapat digunakan, apakah sekali, dua kali, atau beberapa kali, atau sekian banyak kali. Selain itu, penggolongan tersebut juga menunjukkan kongkrit-tidaknya suatu barang, sehingga barang-barang dibagi ke dalam : barang tahan lama, barang tidak tahan lama dan jasa.

Ø   Penggolongan Barang menurut Tujuan Pemakaiannya oleh si Pemakai
§  Barang Konsumsi, adalah barang-barang yang dibeli untuk dikonsumsi. Berdasarkan kebiasaan membeli dari konsumen, barang konsumsi dikelompokkan lagi menjadi tiga golongan, yaitu barang konvenien, barang shopping, dan barang spesial.
§  Barang Industri, adalah barang-barang yang dibeli untuk diproses lagi atau kepentingan dalam industri, baik secara langsung atau tidak langsung dipakai proses produksi. Barang industri tersebut masih dapat dibedakan lagi menjadi lima golongan yaitu bahan baku, komponen dan barang setengah jadi, perlengkapan operasi, instalasi, dan peralatan ekstra.

Ø  Siklus Kehidupan Barang (Product Life Cycle)
Seperti halnya manusia, barang juga memiliki siklus kehidupan/umur (life cycle) yang terdiri atas beberapa tahap sejak barang diperkenalkan sampai tidak lagi terdapat di pasaran; ini disebut sebagai siklus kehidupan barang. Siklus kehidupan barang ini terdiri atas lima tahap yang berbeda-beda seperti tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan kejenuhan, serta tahap kemunduran.

Ø  Merk
Merk/brand adalah suatu nama, istilah simbul, atau disain (rancangan), atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk memberi tanda pengenal barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang-barang yang dihasilkan oleh pesaing.

5.      SALURAN PEMASARAN
Ø  Pengertian Saluran Distribusi
Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri.

Ø  Alternatif Saluran Distribusi untuk Barang Konsumsi dan Barang Industri
Untuk saluran distribusi barang konsumsi terdapat 5 saluran sedangkan untuk saluran distribusi barang industri hanya terdapat 4 saluran.

Ø  Saluran Distribusi Ganda
Ada beberapa masalah yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan saluran distribusi. Faktor-faktor tersebut antara lain :
§  Jenis barang yang dipasarkan
§  Produsen yang menghasilkan produknya
§  Penyalur yang bersedia ikut mengambil bagian
§  Pesar yang dituju

Ø  Perantara Saluran
Dalam operasinya, perantara saluran melaksanakan berbagai macam fungsi pemasaran, seperti : penyimpanan, pengangkutan, dan sebagainya. Sering pula mereka terlibat dalam penanganan barang-barang dalam jumlah besar. Selain itu, perantara juga melakukan fungsi penjualan dan pembelian.

Ø  Pedagang Besar
Merupakan salah satu lembaga saluran yang penting, terutama untuk menyalurkan barang konsumsi.

Ø  Pengecer
Dalam pemasaran, pengecer (retailer) mempunyai peranan yang penting karena berhubungan secara langsung dengan konsumen akhir.

Ø  Agen
Adapun jenis-jenis agen adalah agen penjualan, agen pembelian, dan agen pengangkutan.

Ø  Jumlah Perantara dalam Saluran
Setelah produsen menentukan saluran distribusi yang akan dipakai, masalah yang dihadapi berikutnya adalah masalah penentuan jumlah perantara untuk ditempatkan sebagai perantara pada tingkat perdagangan besar dan/atau perdagangan eceran. Dalam hal ini, produsen mempunyai tiga alternatif yang dapat ditempuhnya, yaitu : distribusi intensif, distribusi selektif, dan distribusi eksklusif.

Ø  Distribusi Fisik
Istilah distribusi fisik dipakai untuk menggambarkan luasnya kegiatan pemindahan suatu barang ke tempat tertentu pada saat tertentu. Pada pokoknya, dua masalah penting yang terdapat dalam kegiatan distribusi fisik ini adalah pengangkutan dan penyimpanan.

6.      PENENTUAN HARGA
Ø  Arti dan Pentingnya Harga
Harga adalah sejumlah uang (ditambahkan beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Salah satu prinsip bagi manajemen dalam penentuan harga ini adalah menitik-beratkan pada kemauan pembeli untuk harrga yang telah ditentukan dengan jumlah yang cukup untuk menutup ongkos-ongkos dan menghasilkan laba.

Ø  Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Harga
Dalam kenyataan, tingkat harga yang terjadi dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti : kondisi perekonomian, penawaran dan permintaan, elastisitas permintaan, persaingan, biaya, tujuan manajer, dan pengawasan pemerintah.

Ø  Metode-metode Penetapa Harga
Ada dua pendekatan pokok dalam pennetuan harga jual, yaitu : pendekatan biaya (penetapan harga biaya plus, penetapan harga markup, dan penetapan harga breakeven), serta pendekatan pasar atau persaingan.

Ø  Politik Penetapan Harga
Penetapa harga bagi perusahaan yang besar sering melibatkan beberapa manajer seperti : manajer produk, manajer penjualan, dan manajer lain. Beberapa politik penetapan harga adalah : penetapan harga psikhologis, price lining, potongan harga, dan penetapan harga geografis.

7.      PROMOSI DAN PERIKLANAN
Ø  Promosi
Promosi dipandang sebagai arus informasi atau persuasi satu-arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Beberapa kegiatan yang ada dalam promosi ini pada umumnya ada empat yaitu : periklanan, personal selling, promosi penjualan, serta publisitas dan hubungan masyarakat.

Ø  Periklanan
Periklanan adalah komunikasi non-individu, dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non-laba, serta individu-individu.
ü  Tujuan Periklanan
o   Menjual atau meningkatkan penjualan barang dan jasa
o   Mendukung program personal selling dan kegiatan promosi yang lain
o   Mencapai orang-orang yang tidak dapat dicapai oleh salesman dalam jangka waktu tertentu
o   Mengadakan hubungan dengan para penyalur, misalnya dengan mencantumkan nama dan alamat
o   Memasuki daerah pemasaran baru atau menarik langganan baru
ü  Jenis Periklanan
Beberapa macam cara dalam periklanan dapatlah digolongkan atas dasar penggunaannya oleh pimpinan, karena perbedaan tersebut tergantung pada tujuan perusahaan dalam program periklanannya. Dalam hal ini periklanan digolongkan menjadi dua, yakni periklanan barang dan periklanan kelembagaan.
ü  Media Periklanan
Pemilihan jenis media yang akan digunakan merupakan salah satu keputusan penting bagi sponsor. Jenis-jenis media tersebut adalah surat kabar, majalah, radio, televisi, pos langsung, dan sebagainya.
ü  Biro Periklanan
Biro periklanan (advertising agency) merupakan lembaga bisnis yang berdiri sendiri, yang mengkhususkan kegiatannya di bidang perencanaan, pengembangan, dan penempatan periklanan bagi langganannya.

8.      PERSONAL SELLING, PROMOSI PENJUALAN, DAN PUBLISITAS
Ø  Personal Selling
Interaksi antar individu, saling bertemu muka ynag ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan hubunganpertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain.
ü  Proses Personal Selling
o   Persiapan sebelum penjualan
o   Penentuan lokasi pembeli potensial
o   Pendekatan pendahuluan
o   Melakukan penjualan
o   Pelayanan sesudah penjualan
o   Jenis Tugas Penjualan dan Salesman
o   Trade selling dan merchandising salesman
o   Missionary selling dan detailman
o   Technical selling dan sales engineer
o   New business selling dan pioneer product salesman

Ø  Promosi Penjualan
Promosi penjualan hanya merupakan satu kegiatan dalam promosi yang menggunakan alat-alat seperti peragaan, pameran, demonstrasi, hadiah, contoh barang, dan sebagainya.

Ø  Publisitas
Hampir sama dengan periklanan, publisitas ini merupakan salah satu kegiatan promosi yang dilakukan melalui suatu media. Namun informasi yang tercantum tidak berupa iklan tetapi berita.