3.A Pembahasan
3.A.1 Pemahaman UKM
3.A.1 Pemahaman UKM
Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah
sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih
paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no.
99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang
berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan
usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang
tidak sehat.”
Kriteria usaha kecil
menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah
sebagai berikut:
- Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.
200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha
- Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.
1.000.000.000,- (Satu Miliar Rupiah)
- Milik Warga Negara Indonesia
- Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau
cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik
langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar
- Berbentuk usaha orang perorangan , badan usaha yang
tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk
koperasi.
· Hubungan UKM dan ekonomi Indonesia
Di Indonesia, UKM
adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Jumlah UKM hingga 2011 mencapai
sekitar 52 juta [1].
UKM di Indonesia sangat penting bagi ekonomi karena menyumbang 60% dari PDB dan menampung 97% tenaga kerja.
Tetapi akses ke lembaga keuangan sangat terbatas baru 25% atau 13 juta pelaku
UKM yang mendapat akses ke lembaga keuangan. Pemerintah Indonesia, membina UKM
melalui Dinas Koperasi dan UKM, di masing-masing Provinsi atau Kabupaten/Kota.
· Pajak bagi UKM
Menteri Koperasi dan
UKM Syarifuddin Hasan mengatakan Pemerintah
akan menarik pajak bagi sektor UKM beromzet Rp300 juta hingga Rp4 miliar per
tahun. Hal tersebut akan dilaksanakan karena pemerintah mengakui membutuhkan
uang untuk proyek infrastruktur.
3.A.2 Pemahaman IFRS
Pengertian IFRS
IFRS merupakan standar
akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standard
Board (IASB). Standar Akuntansi Internasional (International Accounting
Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu:
- Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB)
- Komisi Masyarakat Eropa (EC)
- Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC)
- Federasi Akuntansi Internasioanal (IFAC )
Setelah berkiblat ke
Belanda, belakangan Indonesia menggunakanPernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) yang disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Mula-mula PSAK IAI berkiblat ke Amerika Serikat dan nanti mulai tahun
2012 beralih ke IFRS.
Beberapa manfaat dari
penerapan IFRS yaitu :
- Pertama, meningkatkan kualitas standar akuntansi
keuangan (SAK).
- Kedua, mengurangi biaya SAK.
- Ketiga, meningkatkan kredibilitas dan kegunaan laporan
keuangan.
- Keempat, meningkatkan komparabilitas pelaporan
keuangan.
- Kelima, meningkatkan transparansi keuangan.
- Keenam, menurunkan biaya modal dengan membuka peluang
penghimpunan dana melalui pasar modal.
- Ketujuh, meningkatkan efisiensi penyusunan laporan
keuangan.
Struktur IFRS
International Financial Reporting Standards mencakup:
International Financial Reporting Standards mencakup:
- International Financial Reporting Standards (IFRS) –
standar yang diterbitkan setelah tahun 2001
- International Accounting Standards (IAS) – standar yang
diterbitkan sebelum tahun 2001
- Interpretations yang diterbitkan oleh International
Financial Reporting Interpretations Committee (IFRIC) – setelah tahun 2001
- Interpretations yang diterbitkan oleh Standing
Interpretations Committee (SIC) – sebelum tahun 2001.
Dampak konvergensi
IFRS untuk bidang pendidikan antara lain :
- Perubahan mind stream
dari rule-based ke principle-based
- Banyak menggunakan professional judgement
- Banyak menggunakan fair value accounting
- IFRS selalu berubah dan konsep yang digunakan dalam
suatu IFRSdapat berbeda dengan IFRS lain
- Semakin meningkatnya ketergantungan ke profesi lain.
- Perubahan text-book dari US GAPP ke IFRS.
3.B Ruang
Lingkup
Penggunaan IFRS pada UKM
dengan membandingkan kemudahan dan kesulitan dalam penerapannya :
Sejauh ini masih banyak usaha kecil
menengah (UKM) yang belum menyelenggarakan pencatatan atas laporan keuangan
usahanya sedikit banyak berdampak pada sulitnya untuk mendapatkan kredit lunak
dari lembaga keuangan. Terlepas dari itu semua, perlunya penyusunan laporan
keuangan bagi UKM sebenarnya bukan hanya untuk kemudahan memperoleh kredit dari
kreditur, tetapi untuk pengendalian aset, kewajiban dan modal serta perencanaan
pendapatan dan efisiensi biaya-biaya yang terjadi yang pada akhirnya sebagai
alat untuk pengambilan keputusan perusahaan.
Selain dampak terhadap dunia pendidikan IFRS juga menimbulkan dampak positif dan negatif terhadap dunia bisnis. Berikut ini adalah berbagai dampak yang ditimbulkan dari program konvergensi IFRS yang disampaikan dalam seminar setengah hari IAI dengan topik “Dampak konvergensi IFRS terhadap Bisnis” yang diselenggarakan pada tanggal 28 Mei 2009 kemarin :
Selain dampak terhadap dunia pendidikan IFRS juga menimbulkan dampak positif dan negatif terhadap dunia bisnis. Berikut ini adalah berbagai dampak yang ditimbulkan dari program konvergensi IFRS yang disampaikan dalam seminar setengah hari IAI dengan topik “Dampak konvergensi IFRS terhadap Bisnis” yang diselenggarakan pada tanggal 28 Mei 2009 kemarin :
- Akses ke pendanaan internasional akan lebih terbuka
karena laporan keuangan akan lebih mudah dikomunikasikan ke investor
global.
- Relevansi laporan keuangan akan meningkat karena lebih
banyak menggunakan nilai wajar.
- Disisi lain, kinerja keuangan (laporan laba rugi) akan
lebih fluktuatif apabila harga-harg fluktuatif.
- Smoothing income menjadi semakin sulit dengan
penggunakan balance sheet approach dan fair value.
- principle-based standards mungkin menyebabkan
keterbandingan laporan keuangan sedikit menurun yakni bila penggunaan
professional judgment ditumpangi dengan kepentingan untuk mengatur laba
(earning management).
- Penggunaan off balance sheet semakin terbatas.
3.C
Kesimpulan
Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah
sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih
paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha. IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan
oleh International Accounting Standard Board (IASB). Standar Akuntansi
Internasional (International Accounting Standards/IAS) disusun oleh empat
organisasi utama dunia yaitu:
- Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB)
- Komisi Masyarakat Eropa (EC)
- Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC)
- Federasi Akuntansi Internasioanal (IFAC )
Pada 15 Februari 2007, Draft IFRS untuk UKM
telah diterbitkan. Standar untuk UKM yang mengeliminasi lebih dari 85% standar
IFRS penuh ini diberlakukan mulai tahun 2008.
Ada sejumlah alasan mengapa IASB bersedia
melaksanakan proyek ini, yaitu :
a)
Standar yang disusun oleh IASB memang
dirancang untuk perusahaan publik, bukan untuk UKM.
b)
UKM
mengeluh tentang terlalu kompleks dan terlalu mahalnya biaya implementasi
standar IFRS penuh.
c)
Jika tidak diatur secara khusus,
dikhawatirkan akan terjadi diversitas praktik dari satu negara terhadap negara
lain, sehingga komparabilitas informasi keuangan yang disajikan akan menurun.
d)
Adanya standar yang lebih sederhana akan
membantu melancarkan transisi bagi perusahaan yang sedang tumbuh yang masih
merupakan UKM dan merencanakan nantinya akan mendaftar di pasar modal.
e)
Bagi negara berkembang yang kebanyakan
perusahaannya adalah UKM, adopsi IFRS yang disederhanakan ini dapat
meningkatkan daya tarik mereka terhadap investasi asi
Hermon dan
Elisabeth,2012.”PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA KECIL DAN MENENGAH(UKM)
BERBASIS STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK
TETAP)”,Pekan Ilmiah Dosen FEB-UKSW.
Muchlis,Saiful,2011.” HARMONISASI STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL DAN
DAMPAK PENERAPAN DARI ADOPSI PENUH IFRS TERHADAP PSAK”,Jurnal ASSETS Vol. 1, No. 2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar